Kuburan menunggu kita
Pernahkah anda melihat kuburan ? Pernahkah anda membayangkan gelapnya kuburan ? Pernahkah anda melihat sempit dan dalamnya kuburan ? Pernahkah anda membayangkan kengerian dan kedahsyatannya alam kubur ?
Sedarkah anda bahwa kuburan itu dipersiapkan untuk anda
Dan orang-orang selain anda ?
Bukankah silih berganti anda melihat teman-teman
Orang-orang tercinta dan keluarga dekat anda
Diusung dari dunia fana ini ke kuburan ?
Pernahkah kita memikirkan bahwa kita akan berpisah dari buaian dunia yang terang benderang ke kegelapan liang lahat dari kelembutan kasih sayang orang tua, keluarga, saudara, teman, kepada kekerasan tanah dan ulat – ulat dari kenikmatan makanan dan minuman kepada timbunan debu dan tanah
dari keramaian pergaulan bermain di tengah-tengah keluarga
kepada kesunyian dan kesendirian yang mengerikan
dari pakaian yang indah dan mahal
kepada kain yang murah tapi bermakna
dari tilam yang empuk mahal dan lebar itu
kepada tempat pergulatan amal yang sangat menakutkan lagi sempit
Tanyakan pada mereka yang telah mendahului kita
Tanyakanlah kepada orang - orang kaya dari mereka
masih tersisakah kekayaan mereka ?
Tanyakan pula pada orang-orang miskin di antara mereka
masih tersisakah kemiskinan mereka ?
Tanyakan di mana pelayan – pelayan mereka yang setia ?
di mana orang – orang yang mereka cintai dan mencintai mereka ?
di mana rumah gedong mereka yang banyak dan megah itu ?
di mana kebun – kebun mereka yang rindang dan subur ?
di mana pakaian – pakaian mereka yang indah lagi mahal itu ?
di mana kendaraan – kendaraan mewah kesukaan mereka ?
di mana kolam renang dan telaga pribadi mereka ?
di mana jabatan,kekuasaan, dan kekuatan yang mereka agung – agungkan ?
Tanyakanlah pada mereka wahai saudaraku !
Lihatlah !
betapa sempitnya rumah-rumah mereka sekarang !
Bukankah mereka kini berada ditempat yang sangat sunyi ?
Bukankah mereka kini telah terpisah dengan orang – orang yang mereka cintai, harta, jabatan, dan segenap keluarganya.
lngatlah !
di dalam kubur yang sempit itu
tak lagi berbeda antara pelayan dan sang majikan
yang kaya dan yang miskin
yang hitam maupun yang putih kulitnya
semua sama dan yakinilah itu !
wahai saudaraku !
Sungguh nikmat kemewahan dan kelezatan dunia ini pasti akan berakhir
Kita sependapat bahwa kematian itu tidak mengenal usia
waktu tertentu atau sakit tertentu
oleh karena itu marilah kita selalu waspada dan bersiap-siap karenanya !
wahai saudaraku !
mengapa kalian masih tertawa padahal kematian itu pasti akan mendatangimu !
mengapa kalian tidak menangis dan meratap kepada dirimu atas sisa hidupmu !
mengapa kalian masih terpedaya dan begitu asyiknya dengan dunia fana ini !
mengapa kalian tidak mengambil pelajaran dari mereka yang telah pergi !
sungguh kehidupan ini pasti berakhir dengan kematian
kuburan sebagai tempat tinggalnya
tanah sebagai tilam dan ulat-ulat yamg menemaninya
apakah engkau pernah bertanya pada dirimu !
siapakah yang akan menemanimu setelah engkau mati nanti ?
siapakah yang akan mendirikan shalat untukmu setelah engkau mati nanti ?
siapakah yang akan berpuasa untukmu setelah engkau mati nanti ?
siapakah yang akan menolongmu setelah engkau mati nanti ?
siapa yang akan memintakan maaf untukmu setelah engkau mati nanti ?
renungkanlah orang-orang yang telah pergi meninggalkan kita
sungguh mereka amat berharap untuk dapat kembali ke dunia
agar dapat menghimpun amal sebanyak – banyaknya
tetapi itu semua tidak mungkin terjadi karena mereka telah di kuburkan
TAPI MENGAPA KITA MASIH LALAI DARIPADANYA !
wahai orang yang berlindung di balik tembok rumah yang megah
tidak ada tempat lain selain kuburan tempat tinggalmu.
hari ini engkau bermegah-megahan dan menghias diri
tetapi esok, engkau akan diusung ke kuburan dengan di balut kafan.
wahai cucu Adam
apa yang telah engkau persiapkan untuk malam pertamamu di kuburan
tidakkah kau tahu, bahwa ia adalah malam yang sangat mengerikan
malam yang karenanya para ulama dan orang shaleh menangis.
sungguh tetanggamu (dikubur) yang telah meninggal sebelummu berkata :
wahai orang yang baru datang dari dunia, tidakkah engkau mengambil pelajaran dari kami ?
tidakkah engkau merenungkan tentang kematian kami yang mendahuluimu?
bukankah engkau mengetahui bahwa amal kami telah terputus, sementara engkau masih diberi tempo waktu ?
mengapa tidak engkau kejar apa yang tidak dapat kami peroleh kembali ?
wahai saudaraku !
mungkin engkau akan selalu mengenang akan kebaikan dan kasih sayang yang diberikan oleh orang tuamu, kekasihmu, temanmu, dan orang lain. Tapi pernahkah engkau mengenang akan kebaikan yang diberikan oleh ALLAH YANG PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG.
pernahkah engkau berfikir bahwa Allahlah yang memberikan kasih sayang kepadamu setiap hari, jam,menit, bahkan detik?
mungkin engkau akan menangis jika orangtuamu,keluarga,kerabat, dan orang yang kau cintai berpisah selamanya darimu !
tidakkah engkau menangis atas kematian dan sakaratul maut yang bakal menjemputmu ?
tidakkah engkau menangis atas kuburan dan kengerian yang ada di dalamnya ?
tidakkah engkau menangis karena takut kepada api Neraka di Hari kiamat ?
tidakkah engkau menangis karena takut akan hausnya di hari penyesalan ?
mungkin ketika engkau berbuat curang dan maksiat tiada seorangpun tahu tapi lupakah engkau bahwa Allah Maha Melihat dan Maha Mengetahui !
Allah berfirman :
wahai manusia
aku heran pada orang yang yakin akan kematian
tapi ia hidup bersuka ria
aku heran pada orang yang yakin akan pertanggung jawaban
tapi ia asyik mengumpulkan dan menumpuk harta benda
aku heran pada orang yang yakin akan kubur
tapi ia tertawa terbahak-bahak
aku heran pada orang yang yakin akan adanya alam akhirat
tapi ia menjalani kehidupan dengan bersantai-santai
aku heran pada orang yang yakin akan kehancuran dunia
tapi ia enggan bertaubat
aku heran pada orang yang bersuci dengan air
tapi hatinya tetap kotor
aku heran pada orang yang sibuk mencari cacat dan aib orang lain
sementara ia tidak sadar sama sekali terhadap cacat pada diri sendiri
aku heran pada orang yang yakin bahwa Allah senantiasa mengawasinya
tapi ia terus berbuat BEJAT DAN DURHAKA
aku heran pada orang yang sadar akan kematiannya kemudian tinggal dalam kubur sendirian lalu dimintai seluruh pertanggung jawaban atasnya
tapi ia tetap berharap belas kasih kepada makhluk-KU
ALLAH BERFIRMAN :
AKU BERSAKSI BAHWA TIADA TUHAN SELAIN AKU TIADA SEKUTU BAGIKU DAN MUHAMMAD ADALAH HAMBA DAN UTUSANKU.
BARANGSIAPA TIDAK MAU MENERIMA SURATAN NASIB
YANG TELAH AKU PUTUSKAN, TIDAK BERSABAR ATAS SEGALA COBAAN YANG AKU BERIKAN, TIDAK MAU BERTERIMA KASIH ATAS SEGALA NIKMAT YANG AKU CURAHKAN, DAN TIDAK MAU MENERIMA APA ADANYA ATAS APA YANG AKU BERIKAN,
MAKA SEMBAHLAH TUHAN SELAIN AKU !
BARANGSIAPA YANG SUSAH KARENA URUSAN DUNIA, SAMA SAJA IA MARAH KEPADAKU. BARANGSIAPA YANG MENGADUKAN MUSIBAH YANG MENIMPANYA KEPADA ORANG, SUNGGUH IA TELAH BERKELUH KESAH KEPADAKU. BARANG SIAPA YANG TIDAK BERTAMBAH TINGKAT PENGHAYATAN KEAGAMAANNYA, SUNGGUH IA DALAM KEADAAN SELALU BERKURANG. DAN BARANG SIAPA YANG TERUS MENERUS DALAM KEADAAN BERKURANG, KEMATIAN ADALAH JAUH DARI BAIK KEMATIANNYA (SU’UL KHATIMAH)
Allah berfirman :
wahai manusia “ barang siapa yang berduka karena persoalan dunia maka ia hanya akan kian jauh dari Allah kian nestapa di dunia dan semakin menderita di akhirat, Allah akan menjadikan hati orang tersebut berlumur duka selamanya kebingungan yang tak berakhir kepapaan yang berlarut – larut dan angan –angan yang selalu mengusik ketenangan hidupnya.
wahai manusia “hari demi hari hari usiamu kian berkurang sementara engkau tidak pernah menyadarinya.setiap hari AKU mendatangkan rizki kepadamu sementara kau tak pernah memujiku,dengan pemberian yang sedikit engkau tidak pernah mau lapang dada, dengan pemberian yang banyak engkau tidak juga pernah merasa kenyang.
wahai manusia “setiap hari aku mendatangkan rizki untukmu sementara setiap malam malaikat datang kepadaku dengan membawa catatan perbuatan jelekmu.engkau makan dengan lahap rizki Ku namun kau tak segan – segan pula berbuat durjana padaku.
aku kabulkan jika kau memohon kepadaku kebaikan pun tak putus – putus mengalir untukmu namun sebaliknya catatan kejelekan yang sampai kepadaku tanpa henti.